 |
| WARDAH WHITE SECRET SERIES |
Kembali mengulas Wardah, :)
Empat setengah bulan sudah saya menghadapi ujian hidup berupa kulit sensitif bin merah bin garing bin bruntusan, peninggalan penjajahan krim dokter dan akhirnya saya diwisuda dalam keadaan kulit yang lebih baik karena Wardah Renew You. Kalo mau baca ulasannya disini ya.
Sekarang perjalanan baru perawatan wajah saya dimulai. Jujur yaa, saya sudah malas bikin-bikin diy skincare. Why? Saya capeeek pemirsah. Pulang kerja biasanya diisi dengan kegiatan bersantai-santai ria dan dua hari libur saya setiap Sabtu Minggu benar-benar saya manfaatkan untuk suami dan mesin jahit :P Niatan untuk telaten membuat DIY Skincare benar-benar sirna semenjak kulit saya jadi lebih baik dan saya males repot *berasa kaya kacang lupa kulitnya*
Eh tapi jangan salah DIY SKincare seperti Toner SFF membuat saya tahu bahwa kulit saya tidak bermasalah dengan filtrat hasil fermentasi ragi roti alias cucok. Soalnya kan ada ya orang yang pake toner SFF malah jadi bruntusan, berkat pengalaman saya pakai DIY Toner SFF itu saya memberanikan diri mencoba "produk" skincare dengan bahan dasar filtrat hasil fermentasi yang diproduksi secara komersial :D dan hasilnya selama 2 bulanan COCOK!! Gak ada lah yang namanya bruntusan, jrawatan, biduran, bintitan dan sebangsanya.
Disini saya belum pengen membahas "produk" ybs, kapan-kapan aja deh ulasannya. Selepas Wardah Renew You yang kembali menormalkan kulitku, saya memberanikan diri untuk membeli Wardah White Secret Series. Aslinya dulu saya sudah coba Wardah Lightening series tapi saya gak kuat ngrasain sensasi cekit-cekit di kulit setelah mengaplikasikan krim malamnya, akirnya si Wardah Lightening Series itu sebagian terlontar ke adik dan suami saya :D.
oiya saya bukan orang yang disponsori WArdah lho. Mentang-mentang posting saya beberapa mengenai Wardah, saya pecinta Wardah makanya banyak skincare saya yang bermerk Wardah.
